Blog

Seputar Informasi dan berita mengenai perkembangan San Diego Hills

Proses Pemakaman secara Islam dan Budaya Tahlilan

Date : 18 Juli 2024
Category: Pemakaman - Read: 1631

Pemakaman secara Islam di Five Pillars Garden San Diego Hills

Terlepas dari berbagai macam tradisi pemakaman setiap suku di Indonesia, kini umumnya masyarakat Indonesia melakukan proses pemakaman menurut kepercayaan agama masing-masing. Bila budaya setempat dianggap tidak bertentangan dengan agama yang dianut, maka akan terjadi akulturasi di mana ajaran agama bercampur dengan budaya daerah. Di Indonesia sendiri, terdapat enam agama yang diakui, yakni Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu.

Nah, setelah mengenal tradisi pemakaman di Indonesia berdasarkan budaya dan adat istiadat daerah setempat, mari mengenal proses pemakaman di Indonesia menurut agama-agama yang diakui, mulai dari proses pemakaman secara Islam yang paling banyak dilakukan di Indonesia.

A. Tata Cara Pemakaman secara Islam

Berikut tata cara pemakaman secara Islam yang umum dilakukan:

  1. Jenazah dikubur dalam lubang dengan kedalaman setinggi orang berdiri dengan tangan melambai ke atas serta dengan lebar seukuran satu dzira’ (satu hasta) lebih satu jengkal.
  2. Jenazah ditempatkan dengan memasukkan kepala dari arah kaki kuburan atau dari posisi Selatan. Jika tidak memungkinkan, boleh diturunkan dari arah kiblat sembari membaca doa.
  3. Khusus jenazah perempuan, disarankan untuk membentangkan kain di atas kubur saat dimasukkan ke liang kubur dan diurus oleh laki-laki yang tidak dalam keadaan junub.
  4. Jenazah wajib dimiringkan ke sebelah kanan dan dihadapkan ke arah kiblat dengan tubuh yang ditopang menggunakan batu pipih atau papan kayu agar tidak terlentang.
  5. Pipi dan kaki jenazah ditempelkan ke tanah dengan membuka kain kafan beserta tali-tali pengikatnya dimulai dari bagian kepala. Disarankan untuk menempatkan sedikit tanah di bawah pipi jenazah sebelah kanan setelah membuka kain kafan dan melepas semua tali.
  6. Disarankan untuk menaburkan tanah dari arah kepala jenazah sebanyak tiga kali, baru setelahnya menutupi tubuh jenazah dengan tanah secara menyeluruh.
  7. Hendaklah meninggikan makam kira-kira sejengkal sebagai tanda agar tidak dilanggar kehormatannya.
  8. Setelah proses penguburan selesai, makam dapat ditaburi dengan bunga dan dipericiki air yang harum sebagai tanda sebuah makam.
  9. Umumnya, waktu menguburkan jenazah muslim dilakukan pagi hari setelah matahari terbit dan di atas pukul 1 siang hingga sebelum matahari terbenam.

B. Tata Cara Melayat Orang Meninggal secara Islam

Menghadiri dan mengikuti atau mengantarkan jenazah ke pemakaman merupakan salah satu hak muslim atas muslim lainnya, sebagaimana HR. Muslim: Apabila seorang Muslim mati, iringilah jenazahnya.

Dalam Islam, melayat orang yang meninggal dunia biasa disebut dengan takziah, yang berarti menghibur keluarga yang ditinggalkan. Namun, menghadiri pemakaman tak hanya sebatas melayat ke rumah duka, tetapi ada beberapa adab yang perlu diperhatikan. Merangkum beberapa sumber, adab menghadiri pemakaman secara Islam, yaitu:

  1. Mengucapkan salam dan membaca doa untuk jenazah di rumah duka sebelum jenazah dimandikan;
  2. Memberikan ucapan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan dan menghibur keluarga;
  3. Mengikuti salat jenazah, apabila tidak berhalangan;
  4. Mengiringi jenazah sampai ke pemakaman dan mendoakannya, dimulai dari membaca salam, istigfar, dan surat pendek;
  5. Melepas alas kaki di atas kuburan, bila ikut serta dalam penggalian kuburan;
  6. Tidak menangis berlebihan;
  7. Tidak duduk atau berjalan di atas makam;
  8. Menyiram air bunga di atas pusara; serta
  9. Membuatkan atau membelikan makanan untuk keluarga serta membantu mencukupi kebutuhan keluarga yang ditinggalkan pada saat itu.

C. Bolehkah Melakukan Tahlilan?

Dilansir Detik.com, menurut Muchotob Hamzah dalam bukunya, Pengantar Studi Aswaja An-Nahdliyah, tahlilan merupakan salah satu tradisi yang diadopsi dari budaya lokal yang dianggap tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar agama Islam. Tahlilan biasanya diisi dengan membaca zikir, doa, dan tahlil untuk orang yang telah meninggal dunia kemudian dilanjutkan dengan memberikan jamuan makanan bagi orang-orang yang telah datang untuk mendoakan sebagai sedekah.

Mengutip laman NU, ulama mazhab Hanafi, sebagian ulama mazhab Maliki, ulama mazhab Syafi’I, dan ulama mazhab Hanbali menegaskan, bahwa menghadiahkan pahala bacaan Al-Quran serta kalimat thayyibah (kalimat yang memiliki arti baik) kepada mayit hukumnya boleh, dan pahalanya sampai kepada sang mayit. Para ulama pun sepakat bahwa bersedekah atas nama mayit hukumnya boleh, dan pahala sedekah akan sampai kepadanya.

Hal ini karena doa dan zikir yang dibacakan dalam tahlilan adalah bacaan yang dianjurkan oleh syariat serta biasa dibaca umat Muslim setiap selesai salat. Begitu juga dengan makanan yang disajikan dalam tahlilan yang tidak termasuk dalam perayaan atau pesta kematian, melainkan sebagai bentuk memuliakan dan membalas kebaikan orang-orang yang telah mendoakan sang mayit. Namun, makanan yang disajikan tidak boleh berlebihan, memberatkan anggota keluarga dan diluar kemampuan, atau dimaksudkan untuk riya.

Mengingat Indonesia memiliki penduduk beragama Islam terbesar di dunia, maka tak heran bila ada beragam tradisi Islam, baik saat proses pemakaman maupun saat ziarah. Tempat pemakaman Islam pun menjadi salah satu kebutuhan yang semakin banyak dicari. Karena itulah, San Diego Hills hadir menawarkan berbagai pilihan lokasi pemakaman Islam untuk Anda!

Lokasi pemakaman Islam di San Diego Hills dirancang setelah berdiskusi dengan pemuka agama Islam mengenai penentuan arah kiblat dan tata cara penguburan sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam HR. Abu Dawud: (Ka’bah adalah) kiblat kalian, dalam kondisi hidup dan mati.

Untuk informasi selengkapnya mengenai San Diego Hills, hubungi Helly - Sales Manager San Diego Hills melalui tombol WhatsApp!

Sumber:


Related Blog

Chat Kami