Blog

Seputar Informasi dan berita mengenai perkembangan San Diego Hills

Proses Pemakaman Hindu, Bedakah Hindu Bali dan India?

Date : 10 Agustus 2024
Category: Pemakaman - Read: 3107

Aksesoris Pemakaman Ngaben

Agama Hindu diperkirakan sebagai agama tertua di dunia sekaligus menjadi agama pertama yang masuk ke Indonesia melalui Kerajaan Kutai. Meskipun penganut agama Hindu di Indonesia paling banyak tersebar di pulau Bali, tak sedikit orang yang penasaran bagaimana proses pemakaman Hindu dengan berbagai perbedaan tradisi di setiap daerah.

Lantas, bagaimana proses pemakaman Hindu secara umum? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini!

A. Tata Cara Pemakaman Hindu

Biasanya, upacara pemakaman Hindu dilangsungkan dalam waktu 1-2 hari setelah kematian. Berikut proses pemakaman Hindu secara umum:

1.    Upacara Peringatan atau Pemakaman di Rumah Keluarga

  1. Membasuh tubuh jenazah dengan ghee, madu, yoghurt, dan susu. Air juga dipercikkan sebagai simbol pembersihan.

  2. Mengurapi minyak esensial atau atsiri di bagian kepala jenazah, kayu cendana untuk laki-laki dan kunyit untuk perempuan.
  3. Menempatkan lampu di dekat kepala jenazah.
  4. Memasangkan pakaian resmi berwarna putih pada jenazah atau kain kontemporer yang paling baik dengan mengikat kedua jempol kaki agar energi kanan dan kiri tubuh menyatu serta dapat didorong melalui bagian atas tubuh, tidak hanya berada di bagian bawah tubuh. Selain itu, posisi kedua tangan juga ditempatkan seperti sedang berdoa.
  5. Para pelayat dapat menaruh pinda (bola-bola nasi), rangkaian bunga, hingga dedaunan seperti kemangi mengelilingi jenazah sebagai hiasan. Biasanya, bunga yang dipilih untuk menghiasi jenazah adalah bunga yang secara simbolik memiliki manfaat kesehatan yang ingin diwariskan kepada mendiang saat dirinya memasuki kehidupan berikutnya.
  6. Makanan juga akan disediakan dan ditawarkan kepada para pelayat yang hadir.
  7. Berdoa sebelum jenazah diberangkatkan untuk dikreamasi. Ritual ini biasanya berupa nyanyian himne dan pembacaan mantra yang dipimpin oleh seorang pendeta Hindu atau putra tertua dari anggota keluarga yang berduka. Dengan berdoa diharapkan mampu menghasilkan energi positif sehingga jiwa orang yang telah meninggal dalam kondisi baik.

2.    Upacara Kremasi “MukhAgni” di Krematorium

  1. Berapa lama proses kremasi? Umumnya, kremasi dilakukan sesegera mungkin dalam waktu 24 jam setelah kematian sehingga jenazah tidak perlu diawetkan.

  2. Saat membawa jenazah ke krematorium, jenazah dimasukkan dengan posisi kaki terlebih dahulu. Para pelayat pun membaca doa selama proses ini sebagai bentuk penghormatan.
  3. Seorang pendeta atau anggota keluarga kemudian memimpin MukhAgni.
  4. Dalam ajaran Hindu tradisional, MukhAgni hanya boleh dihadiri oleh laki-laki, tetapi dalam pemakaman Hindu modern kini perempuan pun diizinkan untuk hadir.
  5. Satu hari setelah jenazah dikremasi, abu dapat dilarung di laut atau perairan suci, dikuburkan, disimpan di rumah abu, maupun di tempat berharga atau diinginkan mendiang.

3.    Upacara “Shraddha”

Upacara Shradda dilangsungkan 10-30 hari setelah kematian dan berlangsung dalam jangka waktu lama. Selama masa berkabung ini, anggota keluarga dianggap tidak suci secara spiritual sehingga dilarang mengunjungi tempat-tempat suci, seperti kuil.

Adapun tujuan dari upacara ini adalah untuk membantu jiwa orang yang meninggal memasuki alam berikutnya. Biasanya, keluarga akan memajang foto mendiang di rumah mereka dengan hiasan rangkaian bunga selama masa berkabung ini. Pelayat pun diperbolehkan datang selama masa berkabung.

Kemudian, pada hari ke-13 masa berkabung, anggota keluarga biasanya mengadakan upacara Preta-karma di mana anggota keluarga melakukan ritual untuk melepaskan jiwa mendiang untuk bereinkarnasi.

Setelah itu, pada peringatan satu tahun pertama kematian, keluarga akan kembali menyelenggarakan acara peringatan untuk menghormati dan mengenang kehidupan mendiang selama ini.

B.  Mengapa Umat Hindu Melakukan Kremasi?

Umat Hindu mempercayai bahwa raga atau tubuh fisik tidak memiliki tujuan sehingga tidak perlu diawetkan. Proses kremasi pun dipercayai sebagai jalan paling cepat untuk membebaskan jiwa seseorang dan membantunya bereinkarnasi sehingga kremasi harus dilakukan sesegera mungkin setelah seseorang meninggal dunia. Biasanya, sebelum dikremasi, jenazah akan ditempatkan terlebih dahulu di rumah, atau di kuburkan untuk sementara hingga keluarga dapat melakukan kremasi, seperti di beberapa daerah di Bali.

Pada saat proses kremasi, biasanya putra tertua dari keluarga tersebut akan memimpin dengan pendeta yang mengawasi jalannya kegiatan. Setelah itu, keluarga dapat mengadakan resepsi khusus untuk keluarga maupun terbuka untuk semua orang di rumah.

C.  Etika Melayat ke Pemakaman Hindu

1.    Berbeda dengan kebiasaan pada umumnya, pakaian warna hitam justru dianggap tidak pantas untuk dikenakan saat menghadiri pemakaman Hindu. Jadi, baik laki-laki maupun perempuan sebaiknya mengenakan pakaian putih yang sederhana dan sopan hingga menutupi lengan dan lutut.
2.    Bila ingin memberikan bunga atau sumbangan, sebaiknya diberikan kepada keluarga sebelum upacara. Sementara itu, pemberian makanan kepada anggota keluarga juga bukan bagian dari kebiasaan umat Hindu.
3.    Dalam pemakaman Hindu, peti jenazah hampir selalu dalam keadaan dibuka sehingga pelayat harus melihat jenazah dengan duduk tenang selama upacara tanpa menyentuh jenazah. Apabila pelayat bukanlah pemeluk agama Hindu, diperbolehkan berpartisipasi dalam upacara tanpa mengikuti bacaan ritualnya

D.  Bedakah Proses Pemakaman Hindu Bali dan India?

1.    Waktu Pemakaman: Di Indonesia, umumnya jenazah umat Hindu dikremasi pada hari yang sama atau keesokan harinya setelah meninggal. Walaupun di Bali biasanya membutuhkan waktu untuk melakukan upacara Ngaben dan dapat berbeda-beda di setiap daerah di Bali. Sementara di India, waktu kremasi bisa lebih fleksibel dan tergantung pada berbagai faktor, seperti status sosial (kasta), ritual keluarga, dan ketersediaan kayu bakar.
2.    Lokasi Kremasi: Di Indonesia, kremasi biasanya dilakukan di setra (kuburan) atau tempat pembakaran khusus. Di India, kremasi dapat dilakukan di tepi sungai suci Gangga.
3.    Upacara: Upacara kremasi di Bali sangat kompleks dan melibatkan berbagai ritual, tarian, dan doa. Prosesi ini melibatkan seluruh keluarga dan masyarakat sekitar. Di India, upacara kremasi juga memiliki ritual yang kaya, namun bentuknya bisa berbeda-beda antar wilayah.

Sayangnya, karena proses kremasi sangat jarang dilakukan di Indonesia, hanya sedikit krematorium dan rumah abu yang tersedia, khususnya di wilayah Jabodetabek.

Jika Anda mencari rumah abu untuk menyimpan dan mengenang orang terkasih, San Diego Hills menyediakan rumah abu di Breath of Life dengan konsep semi outdoor. Anda pun bisa mengenang mendiang dengan tenang dan nyaman. Dapatkan informasi lengkap mengenai San Diego Hills dengan hubungi Helly, Sales Manager San Diego Hills melalui tombol WhatsApp!

Sumber:


Related Blog

Chat Kami